Kamis, 24 Februari 2011

Di balik kalimat 'MELAYANI DAN MELINDUNGI MASYARAKAT"!!

Mungkin kalian juga udah pada tau tentang moto atau yang biasa kita liat dan kita dengar dengan kalimat “POLISI MELAYANI DAN MELINDUNGI MASYARAKAT”!! sebenernya yang saya herankan adalah bagaimana kalimat itu di buat dan bisa di jadikan oleh polri sebagai moto salah satu aparat keamanan di negeri ini??
Disini saya tidak sama sekali bermaksud untuk melecehken atau menjelek-jelekan organisasi tersebut, saya hanya ingin menanyakan dari semboyan tersebut,, yang kita bisa ketahui dalam kehidupan sehari-hari sangatlah tidak sesuai dengan kalimat tersebut!

Contohnya saya, saya hanya lah seorang mahasiswa yang sering terkena ulah JAIL oknum polisi tersebut, ketika suatu hari misalnya, saat para anggota polisi sedang melakukan operasi kendaraan bermotor, saya pun di hentikan untuk di periksa kelengkapan sepeda motor, kebetulan waktu itu surat kendaraan saya masih lama jangka waktunya,, dan hanya pajak kendaraanya yang telat bayar 1 bulan (maklum mahasiswa rantau), otomatis polisi itu pun mengeluarkan surat tilang,, tapi saya pun penasaran kenapa saya bisa kena tilang pak?”,,, polisi itu pun menjawab “pajak motor kamu sudah habis”,, dan setahu saya masalah pajak motor habis bukan lah urusan polisi, melainkan urusan dengan lembaga perpajakan (kendaraan bermotor) atau SAMSAT, lagi pula dalam pasal pun tak ada yang berbunyi tentang “pajak habis”,,, kata-kata itu pun saya lontarkan kepada pak polisi yang dulu saya anggap pelindung rakyat. Tapi pak polisi itu pun marah dengan nada suara yang sangat tidak mengenakan,, dia pun bertanya pada saya, “tahu apa kamu tentang hukum dan pasal-pasal?,, tersentak saya pun bingung menjawabnya karena mungkin dia lebih tahu masalah hukum dan pasal-pasal itu,,

Beberapa saat kemudian pak polisi tersebut berkata dengan suara yang sangat pelan kepada saya,, “maaf de, mau tilang di tempat apa sidang?” mungkin yang di harapkan polisi itu adalah tilang di tempat agar ia bisa mendapatkan uang dari tilang ditempat,, dan tentunya uang hasil tilang itu untuk menghidupi keluarganya, (kasian anak istri pak polisi memakan uang haram)

Saya hanya lah rakyat kecil, dan tidak mau berurusan dengan pak polisi yang amat ‘BERWIBAWA” itu, dari pada saya memberikan uang untuk tilang di tempat lebih baik saya memilih untuk melakukan sidang, dan memberi sebagian uang saya ke fakir miskin.
Lalu ketika saya sedang mengantar teman saya untuk melaporkan laporan kehilangan motor, tapi yang ada polisi itu malah santai-santai dan berkata “sudah takdir kalau motor hilang”!! dan polisi itu pun bertanya “sanggup bayar berapa jika motor kembali”??
wew!!

Apakah pantas seorang aparat negara berucap seperti itu? Mana moto yang kalian buat?? Yang berkalimat “melindungi dan melayani masyarakat”?? apakah itu hanya hiasan belaka??
Memang itu semua hanya lah kenakalan yang di lakukan oleh oknum POLISI dan tidak sebagian,, tapi tidak kemungkinan itu bisa menjadi kebiasaan yang buruk jika menurut saya, tapi mingkin juga itu kebiasaan yang baik bagi mereka,, benar-benar LUCU sekali Proses Hukum di negeriku ini,, mereka yang membuat peraturan mereka pula yang melanggar aturan tersebut,


Dan satu lagi, jika menurut saya sih wajar saja para oknum polisi melakukan tindakan seperti itu mungkin untuk uang saku mereka, mungkin juga agar mereka balik modal setelah biaya yang mereka keluarkan untuk daftar menjadi aparat keamanan tersebut, bisa di lihat dengan mata kepala kalian,, para petinggi polisi pun sudah tidak bekerja sesuai dengan jobdesnya masing-masing dan bisa dikata mereka tidak mempedulikan apa yang terjadi dalam negara ini dari segi keamanan, mereka hanya memikirkan SELEMBAR RUPIAH demi isi perut, suap-suapan mereka lakukan dengan para pejabat yang sama saja memikirkan isi perut mereka tanpa memikirkan rakyatnya,,
Tentu saja para oknum polisi pun meniru gaya atasan mereka “PETINGGI POLRI” yang melakukan tindak kriminal jika menurut saya,, karena mereka lah orang-orang munafik,, orang-orang yang membuat aturan dan orang-orang yang melanggar aturan tersebut dan dengan mudah menghapuskanya!! Mana keadilan hukum di negeri kita?? LUCU BANGET BRO!!!! Nenek-nenek yang nemu coklat jatuh di bawah pohon coklat aja di penjara 3 tahun!! Tapi pejabat POLRI yang ngantongin uang rakyat gak ada sampe 7 bulan!! Bener-bener mantep ya???

Rabu, 02 Februari 2011

Andai saja aku tahu saat terakhirmu!

Pagi itu adalah hari dimana aku memasuki kelas baruku, namaku usep setia graha(samaran), aku biasa di panggil “usep” aku siswa kelas 3 smp yang baru memasuki kelas baru setelah libur kenaikan kelas kemarin, kini ku sudah menjadi siswa kelas 3 dan siap untuk belajar agar dapat mengahadapi ujian yang banyak di bicarakan oleh orang-orang seolah menjadi sosok yang sangat menakutkan, pelajaran pertama di kelas itu pun di mulai,, 30 menit pun sudah terlewati,, tiba-tiba seorang kawan wanita ku datang dengan nafas terengah-engah. Kawan Wanita ku nampaknya terlambat,, dan guru pun dapat memakluminya,, kebetulan hari itu adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang…
Panggil saja “G” nama gadis itu,,, tentu saja dia seumuranku, di memiliki hidung yang mancung,mata yang indah,dan senyuman yang manis,, bisa dikatakan cantik. Banyak teman priaku jatuh hati padanya, tapi aku sama sekali tidak tertarikdengan wanita itu, aku hanya kagum dengan sosok yang dewasa dan baik hati yang dimilikinya. Selama aku masuk ke sekolah menengah pertama ini sama sekali tak terfikir untuk melakukan hal yang namanya pacaran, pacaran yang dilakukan seperti kawan-kawanku itu, “Andri” kawanku menghampiriku yang sedang duduk menikmati sebotol es the yang mengisi waktu istirahatku,ia pun duduk di sampingku dan berbincang kepadaku, mungkin teman ku ini bermaksud ingin menemaniku,
“sep, knapa kamu diam saja?”
“ah, aku sedang mengamati tingkah laku teman kita”
“banyak teman kita yang sudah pacaran ya?” tanya andri ke usep sambil tersenyum,
“hahaha,, iya ndri ternyata banyak juga ya, kapan keu seperti mereka?”
“hhaha, seharusnya aku yang bertanya padamu!”
(usep pun pergi sambil tersenyum)

Aku pun pergi menghindari pertanyaan temanku andri, Waktu Istirahat pun sudah habis, dan aku pun harus melanjutkan pelajaran seperti biasa sampai waktu habis, tak terasa bell pulang sekolahpun bunyi,, kami pun membereskan buku pelajaran dan memasukan nya ke dalam tas, aku berjalan menuju arah jalan pulang bersama teman ku yang kebetulan dia tinggal di dekat rumah ku.
Selasa, adalah hari dimana yang menurutku hari yang sangat menyebalkan, karena di hari itu sangat melelahkan , mata pelajaran yang hanya hitungan dan tanpa ada teori, dan waktu pulang pun bisa bertambah panjang, jelas saja aku membencinya. Di saat guru sedang menerangkan materi, yang kulakukan hanyalah melamun, berbagai hal aku bayangkan,, dan guru pun memarahiku, hingga temanku tertawa menertawaiku, sekilas ku melihat salah satu teman wanitaku “S” tersenyum padaku,, entah apa maksudnya,, yang jelas aku malu. Seperti hari sebelumnya, saat istirahat aku hanya duduk sambil menikmati sebotol es teh dan membayangkan kapan aku bisa seperti mereka, terkadang aku iri melihat temanku yang sedang pacaran, tapi aku sudah berjanji aku ingin fokus belajar agar bisa mencapai hasil kelulusan yang memuaskan.
Salah satu teman wanita ku “G” mendekat ke arahku dan duduk di sebelahku, tak tahu maunya apa, mungkin hanya ingin berbincang denganku, teman wanitaku ini adalah salah satu wanita yang banyak di sukai oleh kaum pria di sekolahku. Ia pun langsung menyapaku dan melemparkan beberapa pertanyaan yang mungkin sesuatu yang ia ingin tahu,
“hai sep, boleh duduk di sebelahmu?’’
“wah, silahkan saja..”
“sedang apa kau sep sendiri?apa ada masalah?”
“oh tidak, aku hanya sedang menikmati waktu istirahatku”
“oh begitu ya?, ya sudah kalau begitu,, aku temani!
aku pun terheran-heran dengan sikap “G” pada saat itu, entah ada maksud apa dia mau menemaniku.
Bell masuk pun berbunyi aku pun berdiri dan mengajak “G” untuk berjalan ke kelas, dan kami pun berjalan menuju kelas, ketika kami berjalan menuju kelas, aku mendenger seseorang memanggil namaku, aku pun mencari dari arah mana suara yang memanggilku itu berada, ternyata seorang gadis yang hanya tersenyum padaku disaat teman-teman di kelas tadi menertawaiku, “S” dia lah yang memanggilku,aku pun berhenti kemudian berjalan mendekatinya,entahlah apa yang kurasa, aku merasa tersihir akan keindahan wajahnya. Aku pun mendekatinya dan menyapanya:
“ya, ada apa kau memangilku”
“tidak, aku hanya ingin memanggilmu saja”
“hha??, ku kira ada apa” (akupun terheran-heran)
“hhaha, nanti pulang sekolah kita bareng yu?”(pinta si “S” padaku)
“owh, yasudah nanti kita pulang bareng”
Kami pun kembali berjalan menuju kelas,kali ini tidak begitu jauh di bandingkan pertama kali aku berjalan menuju kelas berssama “G”, aku pun masih terheran dengan ajakan “S”, tapi aku tak terlalu memikirkanya. Bel pulang pun berbunyi, aku pun bersiap membereskan buku pelajaranku, tiba-tiba “S” mengahampiriku dan mengajakku untuk pulang bersama, kami pun berjalan hingga pintu gerbang dan menaiki angkot yang searah dengan arah rumah ku, perbincanganpun dia mulai berikan padaku, dari pertanyaan basa-basi hingga pertanyaan yang menurutku itu pribad ia luncurkan padaku,hingga kami pun terbawa suasana dan mulai tertawa ,akan canda yang kita lakukan. Tak terasa ia pun sudah hampir sampai di depan jalan rumahnya, ia pun turun dan melambaikan tanganya padaku dan berkata sesuatu “ nanti kita lanjut ya lewat sms” spontan aku pun menjawab dengan rasa kegirangan. Aku pun tersenyum-senyum sendiri di dalam angkot hingga tak sadar penumpang yang lain pun memperhatikanku.
Sesampai aku di rumah entah apa yang terjadi, sepertinya ada energi baru yang mengisi tubuhku ini, apalagi jika ada pesan singkat dari dia, aku pun tersenyum kegirangan. Hampir setengah semester aku selalu bersama dirinya, dari mulai pergi hingga pulang sekolah aku bersamanya, saat istirahatpikuun aku di temani olehnya, hingga suatu waktu aku berfikir apa kah aku jatuh hati padanya?, hingga teman-temanku pun befikir seakan aku sedang menjalin hubungan dengan dirinya.
Andri temanku pun menghampiriku dan menegurku,
“sep, apakah kamu berpacaran dengan “S” .
“ah, tidak aku hanya berteman”.
“syukur kalau begitu!”.
“hha? Kok syukur?.
“ apakah kamu tahu? Seorang “G” wanita yang banyak di sukai oleh kaum pria di sekolah kita ini sebenarnya menaruh hati padamu”.
“hahaaha, mana mungkin gadis secantik dan sebaik dia menaruh hati padaku! Mustahil rasanya”.
(jawabku sambil tertawa)
“tapi kenyataanya begitu sep, dia selalu berwajah murung jika melihat kamu jalan bersama “S”.
“Ah, aku tak menaruh hati untuk “G” aku lebih tertarik besama “S”.
“yasudahlah terserah dirimu saja sep, aku hanya memberitahumu!”.
Andri pun pergi dengan wajah kurang menarik, aku pun pergi menghampiri “S” dan melanjutkan canda bersamanya untuk mengisi waktu istirahat. Seminggu kemudian aku pun berencana untuk mengungkapkan isi hatiku selama ini, aku pun memberanikan diri untukmelakukan hal ini, karena selama ini aku sudah merasa lebih dari sekedar teman, aku pun seperti biasa menunggu “S” untuk pulang bersama, sebenarnya ku berencana ingin mengajak ia main dan mencari waktu yang pas untuk mengungkapkan perasaanku ini.
“hai “S”, apakah kamu sudah siap?”
“sudah lah, ayo kita jalan”
Kami pun berangkat menuju suatu tempat keramaian, 30 menit pun terlewati dengan berbincang-bincang di dalam angkot, sesampainya di tempat tersebut aku pun langsung mencari outlet makanan yang suasananya nyaman, ketika kami sedang makan datang lah seorang pria yang lebih tua umurnya dari ku, dan menyapa “S”, sepertinya mereka kawan lama yang sudah lama tidak bertemu, tapi untungnya pria itu kembali bergabung bersama teman-temanya, makan pun selesai, dan aku pun siap untuk mengatakan isi hatiku.
“S”, gimana makanya?”
“sudah cukup kok, malah aku kekenyangan”(jawab “S” sambil tertawa)
“S” sebenarnya ada yang harus kau tahu..” (ucapku dengan wajah yang agak grogi dan serius)
“ada apa sep?”
“sebenarnya aku menaruh hati padamu, dari awal aku mengenalmu saat ini aku merasa jatuh hati pada mu “S”
“owh, aku kira ada hal apa” (jawab si “S” dengan wajah datar)
“apakah kamu mau menjadi kekasihku?”
Tanya ku kepada “S” dengan penuh rasa harap dan takut, “S” pun terdiam sejenak, dan menjawab pertanyaanku tadi.
“aduh sep, maafkan aku sebelumnya, sepertinya kau bukan tipe untukku, coba saja tubuh mu tinggi pasti akan ku jadikan kekasihku! Maaf sep sebelumnya”
“S” pun pergi beranjak dari meja yang kita tempati dan menghampiri lelaki tadi, dan pergi meninggalkan aku, aku pun terdiam sejenak dan masih mengingat kata-kata “S” yang di ucapnya.
Ke esokan harinya tak sedikitpun ku berikan kata kepada “S” untuk menyapanya, aku pun merasa harga diriku sudah si injak-injak oleh seorang siswi kelas 3 smp, aku pun seperti biasa duduk di urutan tengah dan mengitu pelajaran yang sedang di berikan, selang beberapa menit ada informasi yang di umumkan melalui speaker sekolah yang berisi kabar tentang “G” masuk rumah sakit dan di rawat akibat penyakit yang dideritanya, KANKER otak adalah penyakit yang di deritanya, aku pun tersontak kaget mendengar kabar itu, setelah jam pelajaran berakhir aku, andri dan temanku yang lain pergi menuju Rumah Sakit tempat ia di rawat, Bangsal 7 adalah tempat ruangan untuk para pasien yang menderita penyakit dalam, “G” dirawat di bangsal 7, kami pun masuk ke kamarnya, aku pun merasa sedih melihat kondisi “G” yang terbaring lemas dengan beberapa selang infus dan oksigen, dia pun tersadar dan matanya tertuju padaku, dan tersenyum. Aku pun mencoba mangajak berbincang dengan dirinya, tapi sayangnya suster tidak memperbolehkan aku terlalu lama disitu, karena dia harus banyak istirahat untuk menghadapai operasinya besok lusa.
aKu dan teman-teman pun memutuskan untuk pulang, lagi pula jam besuk sudah habis. Ke esokan harinya setelah pulang sekolah aku langsung pergi menuju rumah sakit, entah mengapa aku jadi merasa ingin di dekatnya,sesampainya aku di rumah sakit aku memasuki ruang kamar dimana ia di rawat, aku melihat dia sedang tertidur, tak henti ku pandangi raut wajahnya yang begitu cantik meskipun ia sedang terbaring sakit, hingga terlintas di pikiranku jika dia sudah sembuh aku akan mengungkapkan isi hatiku. Ia pun terbangun dan memberikan senyumnya yang tampak menahan sakit di hadapku, dia pun memberikan tanganya padaku mungkin bermaksud ingin memegang tanganku, entah apa yang terjadi tiba-tiba aku meneteskan air mata tanpa sadar, ia pun kembali tersenyum dan menggenggam erat tanganku. Hingga ia pun tertidur, suster pun datang untuk memberitahukan bahawa jam besuk sudah habis, aku pun berbisik di telinganya untuk berpamitan. Aku pun meninggalkan dirinya dan berjalan pulang ke rumah.
Pagi hari di hari rabu, sebangunya aku dari tidur aku pun langsung melaksanakan kewajiban ku sebagai muslim, aku melaksanakan ibadah solat subuh dan berdoa meminta kepada sang khalik agar operasi yang akan di laksankan “G” pagi ini di beri kelancaran dan di beri ke sembuhan yang optimal. Selesai solat seperti biasa aku bersiap untuk pergi ke sekolah, aku berjanji selesai dia beres menjalankan operasinya aku ingin mengatakan isi hatiku ini, bahwa aku jatuh hati padanya.
Pelajaran pertama pun sudah selesai, kini aku memasuki pelajaran yang ke dua, yaitu mata pelajaran olah raga, aku pun langsung pergi mengganti pakaian olahraga, pemanasan pun di mulai oleh guru di depan para murid yang lain, tiba-tiba aku merasa tidak enak hati, entah apa yang aku fikirkan, hingga ku ke hilangan kosentrasi saat melakukan pemanasan, tapi aku tidak ambil pusing, aku pun lanjut untuk melakukan olah raga itu. Setelah selesai pelajaran olah raga, aku pun langsung meminum sebotol es teh yang kerap aku lakukan, aku pun duduk dimana tempat biasa aku menikmati minuman itu, selintas aku terbayang akan sosok “G” yang ada menemani mengisi waktu istirahatku, atapi aku pikir itu hanya lamunan blaka.
Aktu istirahat pun sudah habis tak terasa, aku pun berjalan menuju kelas untuk melanjutkan pelajaran, selang beberapa menit, tanda suara akan adanya pengumuman yang di umumkan melalui speaker sekolah pun terdengar, kami pun senyap mendengarkan pengumuman yang akan di umumkan itu, ternyata pengumuman itu adalah berita duka. Berita duka yang di beritahukan dari orang tua “G” kepada pihak sekolah, kami pun tersentak kaget, takpercaya bahwa “G” telah meninggal dunia setelah menjalani operasi tadi pagi. Tepatnya pukul 09.00 atau tepat pada saat aku sedang istirahat tadi, aku pun masih bingung dengan pengumuman itu, apakah ini mimpi?, sungguh aku tak percaya dengan berita itu. Aku pun langsung menelpon ke nomor telpon “G”, dan telponku di angkat oleh orang tuanya, dan aku pun langsung menayakan kebenaran berita itu. Ternyata berita itu memang benar, benar bahwa “G” telah pergi untuk selamanya setelah menjalankan operasi tadi pagi. Aku pun terdiam mencoba menerima kebenaran berita yang di sampaikan oleh orang tua”G”. aku merasa menyesal karena aku tak bisa menemani saat ia menjalani operasi, dan aku lebih menyesal karena aku belum sempat membahagiakan dirinya.
“Andai saja aku tahu bila kau akan pergi untuk selama-lamanya mungkin aku akan menyempatkan bersamamu di waktu terakhirmu. Kini hanyalah penyeselan yang menghantuiku dan hanya doa yang bisa ku panjatkan untukmu dan hanya maaf lah yang bisa ku katakan padamu, semoga saja di kehidupan nanti kita bisa menjadi sepasang kekasih yang abadi!!”


(almh.Genny Putria praja)

SELAMAT JALAN.